Diterbitkan pada 2025-03-07 - Oleh ADMIN WEBSITE
MELESTARIKAN
PERMAINAN TRADISIONAL MELALUI KEGIATAN P5
SMPIT Al-Madinah sukses menyelenggarakan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Kearifan Lokal dengan sub
tema permainan tradisional. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari, mulai
hari Senin (6/1) hingga Jumat (10/1), bertujuan untuk memperkenalkan dan
melestarikan permainan tradisional sebagai bagian dari budaya Indonesia.
Pada hari pertama projek, para siswa diberikan pengenalan
umum mengenai tema kearifan lokal, khususnya berfokus pada permainan
tradisional. Pada tahap ini, guru memberikan pengantar mengenai sejarah dan
perkembangan permainan tradisional di Indonesia. Para siswa diperkenalkan
dengan berbagai jenis permainan tradisional yang berasal dari berbagai daerah,
termasuk cara memainkannya. Setiap kelas menyiapkan alat dan bahan untuk membuat
permainan tradisional yang telah ditentukan. Jenis permainan tradisional yang akan
dimainkan mulai dari permainan lompat karet, rangku alu, bakiak, dan congklak.
Alat yang sudah dibuat nantinya akan digunakan setiap kelas saat mengikuti
perlombaan.
Pada puncak gelar karya P5, Para siswa perwakilan
setiap kelasnya mengikuti setiap perlombaan dengan antusias, mulai dari bermain
lompat karet yang terdiri dari 10 siswa, permainan rangku alu yang terdiri dari
4 siswa, bermain congklak terdidir dari 2 siswa, dan bakiak yang terdiri dari 4
siswa. Setelah perlombaan selesai, kegiatan ditutup dengan presentasi. Setiap
kelas merefleksikan kegiatan projek P5 yang telah dilaksanakan. Presentasi P5
ini diharapkan dapat mengasah keterampilan komunikasi dan kreativitas siswa.
Presentasi juga merupakan bagian dari asesmen sumatif P5.
Projek ini memberikan kesan mendalam, bahwa sebagai
generasi muda, mereka memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan
kearifan lokal demi masa depan yang lebih baik. Kepala SMPIT Al-Madinah, Bapak Ari Sigit Ismiyanto, M.Pd.
memberikan dukungan penuh terhadap projek p5 ini.
“Projek kearifan lokal ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan saja, tetapi
juga sebagai bentuk nyata kontribusi para siswa dalam melestarikan warisan
budaya Indonesia. Dengan penuh antusiasme, mereka menunjukkan bahwa permainan
tradisional tetap relevan dan menyenangkan,” tuturnya.