SMAIT AL MADINAH
Diterbitkan pada 2025-05-16 - Oleh PIDP, Annisa Fitri Komariyah,S.Pd, Admin Website
Sekolah Al-Madinah mendorong siswa-siswinya untuk membangun kepedulian terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, sekaligus merumuskan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Untuk itu, melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Sekolah Swasta Unggulan ini menyelenggarakan kegiatan bertajuk Gaya Hidup Berkelanjutan, Renew Earth Project: Perubahan Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau dan berkelanjutan. Bertempat di Aula Aisha, siswa kelas X-XII yang dibagi dalam beberapa kelompok menyajikan berbagai program terpilih dalam stand-stand dan sebagian di antaranya dipaparkan di hadapan panelis.
“Proyek ini mendukung 17 Sustainable Development Goals (SDGs) dengan fokus pada inovasi, mobilitas berkelanjutan, kesetaraan, dan pelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih baik,” kata Annisa Fitri Komariyah, guru sekaligus inisiator kegiatan P5. Untuk menerjemahkan tujuan SDGs, siswa dibagi dalam enam kelompok dan setiap kelompok diberi tugas untuk menyusun program yang mencakup dua tujuan SDGs. Kelompok 1 misalnya, membuat program yang selaras dengan Tujuan 1 Menghapus Kemiskinan dan Tujuan 10 Mengurangi Ketimpangan, Kelompok 2 mengerjakan proyek yang sejalan dengan Tujuan 2 Menghiri Kelaparan dan Tujuan 3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, dan seterusnya. Melalu kegiatan Sekolah Islami ini, kata Annisa, “Kami ingin membangun kesadaran tentang SDGs di kalangan siswa.” Program yang dipilih siswa sangat beragam dan solutif. Untuk mengatasi kebiasaan masyarakat yang buang air besar sembarangan dan minim air bersih misalnya, mereka menawarkan solusi berupa toilet kompos. Program Sekolah Ramah Anak ini sejalan dengan pencapaian Tujuan 6 Akses Air Bersih dan Sanitasi. Sementara itu, untuk mengatasi limbah plastik, siswa menawarkan ecobrick, bata ramah lingkungan yang terbuat dari botol plastik yang diisi dengan sampah plastik. Kelompok siswa yang lain menawarkan solusi berupa pembuatan mikrohidro dengan membuat kincir air dari barang bekas seperti velg motor bekas, alumunium bekas, paralon, adaptor, dan lain-lain. Kincir dibuat untuk memanfaatkan mata air yang dimiliki warga sehingga menghasilkan listrik sebagai sumber energi baru terbarukan yang mendukung Tujuan 7 Energi Bersih dan Terjangkau. Program ini sudah dilakukan serangkaian uji coba di salah satu perumahan di Tanah Sareal, Kota Bogor, dan berhasil membuat lampu 10 watt menyala terang.
“Program-program yang dipilih para siswa sangat luar biasa. Terlebih lagi, program-program tersebut dibuat setelah mereka melakukan riset, kemudian mengeksekusi di lapangan,” kata Eka Wulandari, panelis yang juga Kepala Sekolah SMA IT Al Madinah. Dwi Wiyana, panelis yang juga konsultan SDGs, menilai program P5 yang diselenggarakan SMA IT Al Madinah merupakan terobosan yang patut diapresiasi. “Kepedulian terhadap SDGs dan gaya hidup berkelanjutan sudah sepatutnya dimulai sejak awal, termasuk saat remaja,” katanya. Merujuk berbagai paparan program yang disampaikan di hadapan panelis, Asep Mulyana, Direktur Umum Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Ar-Rohman, yang menaungi SMA IT Al Madinah, berharap kegiatan P5 bisa dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Melalui kegiatan serupa, kata dia, “Siswa dilatih untuk sensitif dan peduli terhadap isu-isu global, termasuk SDGs. Kegiatan hari ini merupakan stimulus untuk kegiatan-kegiatan berikutnya.”
Ikuti keseruan dan kegiatan lainnya di SMA IT Al-Madinah Follow media sosial kami di:
Instagram : @smait_almadinah
Youtube : @SMA IT Al-Madinah
Email : sekolahislamterpadualmadinah@gmail.com
Link Pendaftaran : https://ppdb.sisko-almadinah.com/
Penulis : Annisa Fitri Komariyah, S.Pd