Logo SMAIT AL MADINAH

Pembentukan Karakter Moral Peserta Didik

Diterbitkan pada 2025-04-15 - Oleh PIDP, Iroh Zahroh, S.Pd.I., dan Admin Website


Pembentukan Karakter Moral Peserta Didik

Sekolah Al-Madinah menilai krisis moral yang terjadi di Indonesia saat ini mampu di atasi dengan pendidikan karakter yang relevan. Terjadi krisis yang nyata dan sangat mengkhawatirkan bahkan hal tersebut telah berimbas kepada anak-anak dan remaja dalam dunia Pendidikan. Dengan Pendidikan dari Sekolah Swasta Unggulan, manusia akan mengetahui apa yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, yang membawa manfaat dan yang membawa madarat. Dalam Undang- undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 tujuan Pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab. Pendidikan Sekolah Ramah Anak sendiri bisa dimaknai sebagai suatu proses pembentukan karakter.


Menurut (Riadi, 2018) Karakter berarti tabiat, watak sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Karakter juga diartikan sebagai watak atau kepribadian yang dimiliki seorang manusia, bisa watak positif bahkan negatif, tergantung bagaimana watak itu dibangun dan dibentuk melalui caranya masing-masing. Pengertian moral adalah ajaran baik buruk tentang perbuatan dan kelakuan (Akhlak). Karakter dapat menentukan seseorang perilaku. Perilaku tindakan seseorang terhadap lingkungan sekitar, Jika seseorang memiliki karakter yang baik, maka kemungkinan besar perilaku sosialnya baik. Untuk menanamkan karakter itu maka di perlunya sebuah metode pendekatan habituasi. Pendekatan Habituasi atau pembiasan adalah sebuah cara yang dipakai pendidik untuk membiasakan anak didik secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan dan akan terus terbawa sampai dihari tuanya. Pembiasaan yang diberikan secara kontinu oleh Sekolah Ramah Anak karena karakter tidak terbentuk secara instan, tapi harus dilatih secara serius dan proporsional agar mencapai bentuk dan kekuatan yang ideal. Pendidikan karakter melalui habituasi (pembiasaan) di SMA IT Al-Madinah merupakan bagian integral dari kurikulum Sekolah Islami yang bertujuan untuk membentuk siswa yang berakhlak mulia, mandiri, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Habituasi di SMA IT Al-Madinah dirancang untuk menanamkan nilai-nilai karakter positif dalam kehidupan sehari-hari siswa melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berulang dan konsisten di Sekolah Al-Madinah.

Berikut adalah beberapa aspek pembahasan mengenai pendidikan karakter melalui habituasi di SMA IT Al-Madinah:

1. Nilai-nilai Karakter yang Ditanamkan:

SMA IT Al-Madinah memiliki fokus yang kuat pada pembentukan karakter Islami. Beberapa nilai karakter utama yang ditanamkan melalui habituasi meliputi:

  • Religiusitas: Pembiasaan ibadah seperti shalat berjamaah, shalat dhuha, tadarus Al-Qur'an, menghafal Al-Qur'an (tahfidz), dan mengikuti kegiatan keagamaan mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan. Sekolah menargetkan tumbuhnya kebiasaan membaca dan menghafal Al-Qur'an secara rutin serta menjadikan Al-Qur'an sebagai landasan berpikir dan bertindak.

    • Kedisiplinan: Penerapan tata tertib sekolah yang konsisten, termasuk kedatangan tepat waktu, berpakaian rapi, dan mematuhi peraturan dalam setiap kegiatan.

    • Tanggung Jawab: Memberikan tugas dan kewajiban kepada siswa serta menanamkan kesadaran untuk melaksanakannya dengan baik.

    • Kerja Sama dan Kepedulian Sosial: Mendorong siswa untuk bekerja sama dalam tim, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan memiliki kepedulian terhadap sesama.

    • Kemandirian: Melatih siswa untuk mampu menyelesaikan tugas dan menghadapi tantangan secara mandiri.

    • Kesantunan dan Akhlak Mulia: Membiasakan siswa untuk berinteraksi dengan sopan, menghargai orang lain, dan memiliki perilaku yang baik (Matinul Khuluk). Sekolah juga menargetkan terwujudnya warga sekolah yang saling menghargai, saling membantu, akrab, dan penuh kekeluargaan.

    • Cerdas dan Berpikir Kritis (Musaqqaful Fikri): Meskipun habituasi lebih fokus pada pembentukan perilaku, sekolah juga menanamkan kebiasaan membaca dan mengkaji Al-Qur'an secara terjadwal yang secara tidak langsung dapat mengembangkan kemampuan berpikir.

      • Efisiensi Waktu (Harisun 'ala waqtihi): Mendorong siswa untuk memanfaatkan waktu dengan baik dan produktif.

      2. Bentuk Habituasi yang Dilaksanakan:

      SMA IT Al-Madinah mengintegrasikan berbagai kegiatan habituasi dalam kehidupan sekolah sehari-hari, di antaranya:

      • Kegiatan Keagamaan Rutin: Shalat berjamaah, shalat dhuha, tadarus Al-Qur'an sebelum memulai pelajaran, dzikir pagi bersama.

      • Program Tahfidz Al-Qur'an: Pembiasaan membaca dan menghafal Al-Qur'an dengan metode yang terstruktur.

      • Mentoring dan Bimbingan Rohani: Program pendampingan siswa oleh guru atau mentor untuk membahas nilai-nilai Islam dan pembentukan karakter.

      • Kegiatan Sosial dan Kepedulian: Mengadakan kegiatan bakti sosial, penggalangan dana, atau kunjungan ke panti asuhan untuk menumbuhkan rasa empati dan kepedulian.

      • Pelatihan Kepemimpinan dan Kedisiplinan: Beberapa program habituasi bahkan melibatkan kerjasama dengan pihak eksternal seperti KOSTRAD untuk menanamkan nilai disiplin, tanggung jawab, dan kepemimpinan.

      • Pembiasaan Berperilaku Positif: Guru dan staf sekolah memberikan contoh perilaku yang baik dan secara konsisten mengingatkan siswa tentang pentingnya nilai-nilai karakter.

      • Penggunaan Bahasa Internasional (Inggris): Meskipun bukan fokus utama pendidikan karakter, pembiasaan menggunakan bahasa internasional juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan membuka wawasan siswa.

      3. Integrasi dalam Kurikulum:

      Pendidikan karakter melalui habituasi bukan merupakan program yang terpisah, melainkan terintegrasi dalam seluruh aspek kurikulum dan kegiatan sekolah. SMA IT Al-Madinah memadukan Kurikulum 2013 dengan Pendidikan Karakter Islami dan Qur'ani. Sekolah memiliki tujuan untuk membangun budaya sekolah yang Islami melalui berbagai kegiatan keagamaan dan mengembangkan perilaku Islami siswa.

      4. Peran Guru dan Lingkungan Sekolah:

      Guru dan seluruh staf sekolah memiliki peran penting sebagai teladan dan fasilitator dalam pembentukan karakter siswa. Lingkungan sekolah yang kondusif, religius, dan saling mendukung juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan program habituasi.

      5. Evaluasi dan Monitoring:

      Meskipun tidak disebutkan secara detail mengenai mekanisme evaluasi karakter, sekolah kemungkinan melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku siswa, partisipasi dalam kegiatan, dan pencapaian dalam program-program keagamaan sebagai indikator keberhasilan habituasi.

      Pendidikan karakter melalui habituasi di SMA IT Al-Madinah merupakan pendekatan yang sistematis dan terintegrasi untuk membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat. Melalui pembiasaan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari, sekolah berupaya mencetak generasi yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, mandiri, dan bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Keterlibatan seluruh elemen sekolah dan konsistensi dalam pelaksanaan habituasi menjadi kunci keberhasilan program ini.

      Ikuti keseruan dan kegiatan lainnya di SMA IT Al-Madinah Follow media sosial kami di:

      Instagram : @smait_almadinah

      Youtube : @SMA IT Al-Madinah 

      Email : sekolahislamterpadualmadinah@gmail.com 

      Link Pendaftaran : https://ppdb.sisko-almadinah.com/

      Penulis : Iroh Zahroh

Brosur
Banner