Logo SDIT AL MADINAH
Login

Peningkatan Minat Baca Siswa melalui Class Room Reading Program di sekolah unggul dan berkualitas kabupaten Bogor

Diterbitkan pada 2025-04-11 - Oleh PIDP, Yuli ASTRIANI, S. Pd. dan Admin Website


Peningkatan Minat Baca Siswa melalui Class Room Reading Program    di sekolah unggul dan berkualitas  kabupaten Bogor

Sekolah Al-Madinah, Sekolah Islami, Sekolah Ramah Anak dan Sekolah Swasta Unggulan

Menurut Kepala Biro Hukum dan Kebijakan Perpustakaan Nasional Joko Santoso dalam Liputan 6 (16 Mei 2017) menyatakan “Bahwa rendahnya minat baca bisa dilihat dari peringkat literasi yang dilakukan oleh sebuah universitas di Amerika. Hasil menunjukkan tingkat Literasi Indonesia berada diposisi 60 dari 61 negara yang disurvei.” Penyebab rendahnya minat di Indonesia juga dikarenakan tidak ada pembiasaan perilaku membaca khususnya bagi para siswa. Dengan adanya fenomena tersebut dapat dilihat bahwa tingkat membaca masyarakat Indonesia tergolong rendah. Oleh karena itu perlunya meningkatkan minat baca masyarakat melalui kebiasaan membaca sejak usia dini. Untuk meningkatkan minat baca sekolah juga ikut berperan dalam hal tersebut.

Peningkatan minat baca di sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan membaca. Membaca adalah hal yang sangat penting dalam memajukan setiap pribadi manusia maupun suatu bangsa. Dengan membaca, kita dapat memperluas wawasan dan mengetahui dunia. Namun Banyak negara berkembang memiliki persoalan yang sama, yaitu kurangnya minat membaca di kalangan masyarakat khususnya siswa sekolah dasar.

Dari pengamatan penulis di kelas ketika diberi pelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca terlihat 50 % siswa tidak tertarik. Faktor penyebabnya adalah tingkat keterampilan membaca yang rendah. Kemampuan ini tidak hanya untuk mempelajari mata pelajaran yang bersifat eksak, namun mata pelajaran noneksak pun sangat memerlukannya.

Lemahnya tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa merupakan kendala untuk mendapatkan nilai yang memuaskan. Apalagi bila metode pembelajaran yang diterapkan guru kurang tepat. Strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan program membaca di kelas. Menurut kamus bahasa Inggris Drs Sandy Putra, mengartikan istilah classroom berarti ruang kelas atau ruang belajar di suatu sekolah. Kata reading berarti membaca, dan program berarti rencana atau daftar kegiatan. Jika digabungkan, tiga kata tersebut menjadi classroom reading program yang berarti program membaca di kelas.

Classroom reading program pertama dikenalkan di Indonesia pada awal tahun 2010 melaui Program membaca di kelas. Di Indonesia program ini disebut Program Membaca di Kelas (modul Classroom Reading Program, 2010). Program membaca di kelas yang sistimatis dan terstruktur yang sangat mudah diterapkan guru.  Berikut tahapan kegiatan class room reading program.

Pertama, mengenalkan buku. Pada kegiatan ini siswa diajak mendiskusikan tentang prosedur perawatan buku. Kedua, menggunakan buku-buku bacaan untuk diintegrasikan pada kegiatan pembelajaran dan kegiatan pembiasaan di sekolah. Agar kegiatan ini dapat membawa siswa dalam situasi belajar, maka pembelajaran dirancang menggunakan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).

Guru menggunakan buku-buku bacaan untuk kegiatan pembiasaan di sekolah. Kegiatan membaca bisa dibuat menjadi agenda rutin sekolah. Contohnya membaca hening berkesinambunganKegiatan ini bisa dilakukan satu atau dua kali dalam satu minggu. Waktu yang bisa dimanfaatkan misalnya setelah upacara bendera hari Senin atau setelah melakukan kegiatan senam pagi di sekolah. Waktu yang dibutuhkan 10 – 15 menit. Pada pelaksanaannya, semua guru, kepala sekolah karyawan, dan siswa melakukan kegiatan membaca bersama. Ketiga, menciptakan kegiatan membaca yang dapat meningkatkan kreativitas siswa.

Dari hasil penerapan classroom reading program   yang pernah dicobakan oleh penulis pada siswa kelas II SDIT Al - Madinah, memiliki dampak positif dalam meningkatkan minat membaca dan hasil belajar. Secara klasikal, minat membaca dan hasil belajar terjadi peningkatan dari kondisi awal, kegiatan pertama dan kegiatan ke dua masing-masing  25%, 66,37%, dan 75,07%.

Pada kegiatan kedua, secara klasikal peningkatan minat membaca dan hasil belajar siswa tercapai. Jika program membaca di kelas bisa dilakukan guru secara rutin, manfaat yang dapat diperoleh adalah kreatifitas guru dalam mengembangkan pembelajaran meningkat dan berkualitas.

Dengan adanya kegiatan classroom reading program yang telah diterapkan melalui integrasi dalam kegiatan proses belajar mengajar dan kegiatan pembiasaan di sekolah diharapkan dapat merubah kebiasaan membaca menjadi budaya membaca sehingga siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan baru, memperoleh konsep, dan keterampilan. Serta memahami bacaan dengan nalar yang tinggi. 

" Almadinah.....bergerak, juara !

Almadinah....bergerak juara !

Almadinah.....bermanfaat, bermartabat !"

Follow instagram kami di @sdit_al_madinah_bogor 

Youtube : @almadinahTv 

Link Pendaftaran : PPDB ALMADINAH

Brosur
Banner