Diterbitkan pada 2025-07-17 - Oleh PIDP, Lusiana Lindayani, A.Md , Admin Web
Setiap tahun, peringatan Hari Anak menjadi
momen penting untuk kembali menegaskan bahwa anak bukan sekadar objek
pendidikan, melainkan subjek yang memiliki suara, ide, dan harapan. Tema "Saatnya
Anak Bicara, Guru Mendengar" mengajak semua pihak, terutama para
pendidik, untuk membuka ruang dialog yang sehat dan menghargai suara anak dalam
proses pendidikan.
Selama ini, sistem pendidikan cenderung bersifat satu arah.
Guru mengajar, anak mendengar. Padahal, setiap anak memiliki pengalaman,
pemikiran, dan perasaan yang layak didengar. Mereka bukan hanya penerima
informasi, tetapi juga pembawa ide, penanya kritis, dan pengamat realitas di
sekitar mereka.
Dengan memberi kesempatan anak untuk berbicara, kita sedang
membangun kepercayaan diri, keterampilan komunikasi, dan sikap kritis yang
sangat penting bagi perkembangan mereka.
1.
Menumbuhkan Hubungan
yang Positif
Ketika guru mendengarkan anak dengan sungguh-sungguh, anak merasa dihargai dan
diperhatikan. Ini menciptakan suasana kelas yang nyaman dan penuh empati.
2.
Memahami Kebutuhan dan
Potensi Anak
Tidak semua anak belajar dengan cara yang sama. Dengan mendengar mereka, guru
bisa mengetahui apa yang membuat anak semangat belajar, dan apa yang menjadi
hambatan mereka.
3.
Mendorong Tumbuhnya
Kritis dan Kreatifitas
Anak yang diberi ruang untuk mengungkapkan pendapat akan tumbuh menjadi pribadi
yang berani, percaya diri, dan memiliki daya pikir kritis bekal penting untuk
menghadapi dunia nyata.
· Berikan Waktu untuk Anak Berbicara
Misalnya, melalui sesi diskusi, curhat pagi, atau forum siswa di kelas.
· Gunakan Bahasa Tubuh yang Mendukung
Tatapan mata, anggukan, dan ekspresi wajah yang ramah menunjukkan bahwa guru
benar-benar memperhatikan.
· Buat Lingkungan yang Aman dan Bebas dari Takut
Anak akan lebih terbuka jika mereka merasa tidak akan dihakimi atau dimarahi
saat mengutarakan isi hatinya.
· Tindaklanjuti Masukan Anak
Jika anak memberi saran atau kritik, guru bisa memberi tanggapan positif dan
menerapkannya jika memungkinkan. Ini akan meningkatkan kepercayaan anak
terhadap guru.
Peringatan Hari Anak seharusnya tidak hanya dipenuhi dengan
kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi momentum refleksi. Sudahkah kita
benar-benar mendengarkan anak-anak kita? Sudahkah ruang-ruang belajar memberi
mereka kesempatan untuk menyampaikan ide dan suara mereka?
Sebagai guru, mari kita jadikan kelas bukan hanya tempat
menyampaikan ilmu, tapi juga ruang aman untuk anak bicara. Karena ketika anak
bicara, dan guru benar-benar mendengar di sanalah pendidikan yang manusiawi
dimulai.
“Muliakanlah amak-anak kalian dan perbaikilah adab
mereka.” (HR. Ibnu Majah).
Mendidik anak merupakan kewajiban orang tua yang
memiliki nilai besar di sisi Allah. Pendidikan anak bukan hanya memberikan
pengetahuan, tetapi juga membentuk adab. akhlak, dan kepribadian yang baik.
Pendidikan yang baik akan memberikan manfaat dunia dan akhirat bagi anak dan
orang tua.
Al Madinah… Bergerak, Juara!!
Al Madinah… Bergerak, Juara!!
Al Madinah… Bermanfaat, Bermartabat!!
Follow Instagram kami di @sdit_al_madinah_bogor
Youtube : @almadinahTv