Diterbitkan pada 2025-06-09 - Oleh PIDP, Muhammad Daud, S,Pd, Admin Web
Dalam
pencarian kebahagiaan, manusia seringkali menempuh berbagai jalan—harta,
jabatan, popularitas, dan kenikmatan duniawi lainnya. Namun, tak sedikit yang
merasa hampa meskipun segala kenikmatan itu telah diraih. Dalam Islam,
kebahagiaan sejati bukan terletak pada materi, melainkan pada kedekatan kepada
Allah SWT, dan salah satu jalan utama menuju-Nya adalah melalui Al-Qur'an.
Al-Qur’an
Sebagai Petunjuk Hidup
Allah SWT
berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 2:
“Kitab
(Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa.” (QS.
Al-Baqarah: 2)
Ayat ini
menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk hidup bagi manusia, terutama bagi
mereka yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Dalam Al-Qur'an, terkandung
pedoman tentang bagaimana bersikap, bertindak, dan berinteraksi dengan sesama,
serta bagaimana menghadapi ujian kehidupan dengan sabar dan tawakal.
Ketenangan
Hati dalam Al-Qur’an
Banyak
orang mengira bahwa kebahagiaan adalah soal tawa dan kesenangan lahiriah.
Namun, Al-Qur'an mengajarkan bahwa kebahagiaan berakar dari ketenangan hati.
Allah SWT berfirman:
“Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Membaca,
merenungi, dan mengamalkan Al-Qur'an adalah bentuk zikir yang paling agung.
Ayat-ayat-Nya menenangkan jiwa, memperkuat hati dalam kesabaran, dan
menumbuhkan harapan ketika hidup terasa berat
.
Al-Qur'an
Membimbing Menuju Tujuan Hidup
Salah
satu sebab utama kegelisahan manusia adalah tidak mengerti tujuan hidupnya.
Al-Qur’an menjelaskan secara gamblang bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk
beribadah kepada Allah (QS. Adz-Dzariyat: 56). Dengan memahami tujuan ini,
hidup menjadi lebih terarah dan bermakna. Seseorang tidak akan mudah goyah saat
menghadapi kegagalan duniawi, karena ia tahu bahwa kebahagiaan hakiki adalah
ridha Allah dan kehidupan akhirat yang kekal.
Menemukan
Kebahagiaan Melalui Tadarus dan Tadabbur
Membaca
Al-Qur'an (tadarus) secara rutin memberikan dampak spiritual yang sangat besar.
Namun lebih dari itu, tadabbur atau merenungi makna ayat-ayat-Nya mampu
mengubah cara pandang seseorang terhadap kehidupan. Ia akan melihat musibah
sebagai ujian, nikmat sebagai amanah, dan hidup sebagai ladang amal. Pemahaman
ini menciptakan ketenangan dan rasa syukur yang mendalam, yang merupakan
fondasi kebahagiaan sejati.
Kesimpulan
Al-Qur'an
bukan sekadar kitab suci untuk dibaca, tetapi juga cahaya bagi hati dan pelita
dalam kegelapan hidup. Dalam Al-Qur’an terdapat jawaban atas keresahan manusia,
penawar bagi hati yang terluka, dan sumber kebahagiaan sejati yang tak
tergantung pada dunia. Siapa yang menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabatnya,
niscaya tidak akan tersesat, bahkan dalam gelapnya dunia sekalipun.
Sebagaimana
sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya
Allah mengangkat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dan merendahkan kaum
lainnya dengannya.” (HR.
Muslim)
Mari
jadikan Al-Qur'an sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup kita. Karena di
dalamnya, terkandung kebahagiaan yang hakiki—yang tidak bisa diberikan oleh
dunia, namun bisa dirasakan oleh jiwa yang dekat kepada-Nya.
Al Madinah… Bergerak, Juara!!
Al Madinah… Bergerak, Juara!!
Al Madinah… Bermanfaat, bermartabat!!
Follow instagram kami di @sdit_al_madinah_bogor
Youtube : @almadinahTv